Rabu, 15 Desember 2010

Asal Usul Bahasa MANCAK


Mancak mempunyai 2 bahasa daerah yaitu  SUNDA WIWITAN/KARUHUN sering juga disebut SUNDA BANTEN/BADUY  dan Bahasa JAWA CIREBON, Melihat sejarah Pra Islam diTanah Banten  pada waktu itu bahasa yg digunakan oleh Masyarakat Banten adalah bahasa sunda karena banten dibawah kekuasaan Kerajaan Padjadjaran (Jawa Barat) raja banten pada waktu itu adalah Pra...bu Pucuk Umun..jadi bahasa SUNDA di MANCAK itu murni bahasa asli yg digunakan masyarakat dari semenjak masa sebelum Islam masuk sedangkan adanya Bahasa Jawa di Mancak itu lahir sesudah Islam Masuk (Islamisasi) yg dibawa oleh Pasukan Sultan Cirebon pada waktu itu (Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati ) selain dari Cirebon juga sebagian pasukan berasal dari Jayakarta (Jakarta) dan dari Demak setelah Islamisasi banyak dari Pasukan Sunan Gunung Jati yang menetap diBanten dan tersebar disekitar perbatasan antara perkotaan/pusat pemerintahan Kesultanan Banten dan Pegunungan yg dihuni oleh masyarakat asli banten..
Kesimpulan :
Bahasa Sunda Mancak berasal dari Nenek Moyang Kerajaan Padjadjaran ( Pra Islam )
Bahasa Jawa Mancak berasal dari Cirebon/Demak (Jaman sesudah Islam Masuk)

Selasa, 14 Desember 2010

Sekilas Pariwisata Panenjoan

Cagar Alam Rawa Danau sangat memikat mata. Sepanjang mata memandang, terhampar pemandangan alam yang eksotik.

Cagar Alam Rawa Danau mempunyai kawasan konservasi endemis seluas 2.500 hektare, dalam bentuk rawa pegunungan satu-satunya yang ada dan masih tersisa di Pulau Jawa. Kita dapat menikmati keindahan cagar alam ini dari areal perbukitan di Kampung Panenjoan.
Rawa Danau sendiri kini masih dalam pengawasan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah Serang. Kawasan itu ditetapkan sebagai cagar alam didasarkan pada ketetapan Gubernur Jenderal Belanda GB Nomor 60 Stbl, pada tanggal 16 November 1921.

Rawa Danau menjadi tempat yang sering dikunjungi masyarakat Serang, Cilegon dan sekitarnya hanya untuk sekadar menikmati keindahan serta kesegaran udara yang jarang ditemui di perkotaan lain.

Persawahan yang indah di Mancak

Sejarah Panenjoan

Panenjoan asal kata dari bahasa Sunda yg arti'y = Penglihatan : mnurut cerita Narasumber dan cerita Adat tu terjadi'y danau di atas Gunung sama persis seperti kisah Dayang Sumbi dan Sangkuriang (Tangkupan Perahu) beda'y klo dsini Dayang Sumbi dikenal dengan sebutan Nyi Hartati..diPenenjoan tu lah Nyi Hartati/Dayang Sumbi berdiri melihat Sangkuriang yg sedang membuat Danau..

Beberapa Daerah Tujuan Wisata Rohani/Ziarah Mancak

1.Syekh Makdum Jati/Syekh Mahdum Sakti/Jati Herang/Lurah Jati dan Pemandian Jati Herang
   Lokasi : Kp.Tampeuyan Desa Ciwarna Mancak
2.Syekh Arya Qodim Jaya Laksana
   Lokasi : Kp.Pamekser Desa Batukuda Mancak
3.Patilasan Tubagus Buang
   Lokasi : Kp.Pasar Desa Labuan
4.Tubagus Buntung
   Lokasi : Kp.Pasirpari Desa Ciwarna Mancak
5.Nyi Mas Ratu Cempaka
   Lokasi : Kp.Kramat Desa Labuan
6.Raden Sasmita Surya Negara
   Lokasi : Kp.Tangsi Desa Labuan
yang lain masih di Update...

Sabtu, 13 November 2010

Wisata mancak








Sektor pariwisata sangat berperan dalam menunjang pembangunan di Kecamatan Mancak. Dilihat dari potensi alam, kebudayaan dan adat istiadat Kecamatan Mancak memiliki potensi dan obyek wisata meliputi : Wisata alam antara lain : Objek wisata Lembah Bukit Hijau / LBH Mancak, Sumber Air Panas di Desa Cikedung. Situs Tapak Kabayan di desa Ciwarna, tempat-tempat ziarah para syeh Mancak
Wisata Pegunungan dan Cagar Alam Rawa Dano Hutan rawa ini tampil alami seperti umumnya rawa atau danau. Tapi jika dilihat dari arah panenjauan Luwuk Mancak sesungguhnya rawa atau danau ini merupakan kepundan gunung berapi yang sudah mati kemudian berubah menjadi danau dan berubah lagi menjadi rawa rawa Karena itulah disebut Rawa Dano

Di Kecamatan Mancak terkenal sebagai sentra Kelapa, Melinjo, dan Durian. Disamping itu pula banyak terdapat tanaman masyarakat antara lain Pisang, Mangga, Kecapi, Rambutan, Jambu Air, Jambu Batu, Salak, Nanas, Pepaya, Kacang Tanah, Ubi Jalar, Singkong dan lain-lain. Perkebunan rakyat antara lain Kelapa, Kopi, Cengkeh, Lada, Jambumete,